- standar samping 25.000
- Block head Atas 100.000
- Standar Ganda 45.000
- Foot Step belakang babet 120.000
- foot step belakang besi 90.000
- foot step bawah/depan 45.000
- tromol depan 100.000
- tromol belakang 135.000
- tutup rem belakang 60.000
- segitiga atas-bawah 120.000
- tutup gir belakang kiri 50.000
- behel belakang babet 110.000
- behel belakang besi 85.000
- stang jepit 90.000
- tutup tangki 15.000
- blok mesin kanan-kiri.CVT 330.000
- swing arm belakang 160.000
- cakram standar 60.000
- tabung shock 170.000
- hendle rem+kopling 32.000
- kepala [Maaf Saya Kasar]/calliper 65.000
- sensor spidometer 25.000
- master rem depan 45.000
- tutup master rem 15.000
- rumah handle kopling 32.000
- bracket lampu/no.depan 30.000
- kick starter/selaan 25.000
- gear belakang 25.000
- tempat plat nomor.belakang 15.000
- tempat saklar 70.000
- tangki 450.000
- rangka 1.200.000
- velg bintang 3/pcs/tdk 300.000
- velg bintang 5/pcs/tdk 350.000
- velg bintang 6/pcs/tdk 350.000
- knalpot 250.000
- jari-jari 40.000
- cakram besi 90.000
music
Kamis, 27 Desember 2012
Harga Ngekrom Motor
Slogan Tim-Tim Eropa
Slogan dan Nama fans klub eropa
1. AC MILAN
Slogannya : Forza Milan yang berarti "Ayo Milan"
Julukan Klub : Rosseneri (Merah Hitam)
Nama Fansnya : Milanisti
2. ARSENAL
Slogannya : Victoria Corcordia Crescit yaitu "Kemenangan Diperoleh Dari Kerja Sama/Keharmonisan"
Julukan : The Gunners (Si Meriam)
Nama Fans : Gooners
3. CHELSEA
Slogannya : Keep The Blues Flag Flying High Yang artinya "Jaga Bendera Si Biru Terbang Tinggi"
Julukan : The Blues
Nama Fans : True Blue Atau Chelsea Fans
4. FC BARCELONA
Slogannya : Mes que Un Club "Bukan Hanya Sekedar Klub"
Julukan : Blaugrana atau Azulgrana
Nama Fans : Barcelonistas
5. INTER MILAN
Slogannya : Forza Inter "Ayo Inter"
Julukan : Nerazzuri
Nama Fans : Interisti
6. JUVENTUS
Slogannya : Vioci Per Noi Magica Juve "Menanglah Untuk Kami Juventus Yang Ajaib"
Julukan : I Bianconeri
Nama Fans : Juventini
7. LIVERPOOL
Slogannya : You'll Never Walk Alone "Kamu Tidak Pernah Berjalan Sendiri"
Julukan : The Reds
Nama Fans : Liverpudlian
8. MANCHESTER CITY
Slogannya : City Till We Die "City Sampai Kita Mati"
Julukannya : The Citizen
Nama Fans: Citizens
9. MANCHESTER UNITED
Slogannya : Glory Glory Manchester United
Julukannya : The Red Devils
Nama Fans : Manchunian
10. REAL MADRID
Slogannya : Hala Madrid "Jayalah Madrid"
Julukan : Los Blancos
Nama Fans : Madridistas
1. AC MILAN
Slogannya : Forza Milan yang berarti "Ayo Milan"
Julukan Klub : Rosseneri (Merah Hitam)
Nama Fansnya : Milanisti
2. ARSENAL
Slogannya : Victoria Corcordia Crescit yaitu "Kemenangan Diperoleh Dari Kerja Sama/Keharmonisan"
Julukan : The Gunners (Si Meriam)
Nama Fans : Gooners
3. CHELSEA
Slogannya : Keep The Blues Flag Flying High Yang artinya "Jaga Bendera Si Biru Terbang Tinggi"
Julukan : The Blues
Nama Fans : True Blue Atau Chelsea Fans
4. FC BARCELONA
Slogannya : Mes que Un Club "Bukan Hanya Sekedar Klub"
Julukan : Blaugrana atau Azulgrana
Nama Fans : Barcelonistas
5. INTER MILAN
Slogannya : Forza Inter "Ayo Inter"
Julukan : Nerazzuri
Nama Fans : Interisti
6. JUVENTUS
Slogannya : Vioci Per Noi Magica Juve "Menanglah Untuk Kami Juventus Yang Ajaib"
Julukan : I Bianconeri
Nama Fans : Juventini
7. LIVERPOOL
Slogannya : You'll Never Walk Alone "Kamu Tidak Pernah Berjalan Sendiri"
Julukan : The Reds
Nama Fans : Liverpudlian
8. MANCHESTER CITY
Slogannya : City Till We Die "City Sampai Kita Mati"
Julukannya : The Citizen
Nama Fans: Citizens
9. MANCHESTER UNITED
Slogannya : Glory Glory Manchester United
Julukannya : The Red Devils
Nama Fans : Manchunian
10. REAL MADRID
Slogannya : Hala Madrid "Jayalah Madrid"
Julukan : Los Blancos
Nama Fans : Madridistas
Rabu, 26 Desember 2012
Resensi Novel Azab Dan Sengsara
SINOPSIS
AZAB DAN SENGSARA
(Merari Siregar,1920)
Karena
pergaulan mereka sejak kecil dan hubungan saudara sepupu, terjadilah hubungan
cinta antara Mariamin dan Aminu’ddin. Ibu Mariamin menyetujui hubungan itu
karena Aminu’ddin adalah seorang anak yang baik budinya, lagi pula Nuria
ingin agar puterinya dapat hidup berbahagia dan tidak selalu menderita oleh
kemiskinan mereka.
Orang
tua Aminu’ddin adalah seorang kepala kampong, bangsawan kaya dan disegani oleh
bawahannya karena sifat-sifatnya yang mulia serta kerajinan kerjanya. Ayah
Aminu’ddin bernama Baginda Diatas.Sifatnya munurun kepada anaknya. Sebaliknya,
keluarga Mariamin adalah keluarga miskin yang disebabkan oleh tingkah laku
ayahnya almarhum yang suka berjudi,pemarah,mau menang sendiri serta suka
berbicara kasar. Karena sifat ayah Mariamin yang suka berperkara degan orang
lain,akhirnya keluarga Mariamin jatuh miskin. Hingga akhir hayatnya,
Tohir(Sutan Baringin) engalami nasib sengsara bersama istrinya, Nuria. Istri
Baginda Diatas adalah adik kandung Sutan Baringin.
Hubungan
cinta antara Mariamin dan Aminu’ddin semakin bersemi ketika suatu hari
Mariamin tergelincir dari sebuah jemabatan bambu. Dengan sigap, Aminu’ddin
terjun ke sungai untuk menyelamatkan jiwa Mariamin. Mariamin terselamatkan, dan
merasa amat berhutaang budi pada sepupunya itu.
Akan
tetapi, hubungan cinta mereka tidak mendapat restu dari Baginda Diatas karena
keluarga Mariamin adalah keluarga miskin dan bukan dari kalangan bangsawan.
Suatu ketika, Aminu’ddin meninggalkan Sipirok dan pergi ke Deli(Medan) untuk
mencari pekerjaan., setelah sebelumnya berjanji kepada Mariamin un tuk kawin
pada saat dia mempunyai gaji dan mampu menghidupi calon istrinya.
Sepeninggal
Aminu’ddin, Mariamin sering berkirim dan berbalas surat dengan Aminu’ddin. Ia
selalu menolak lamaran pemuda yang datang untuk meminangnya, karena
kesetiaannya pada Aminu’ddin seorang.
Setelah
mendapat pekerjaan di Medan, Aminu’ddin berkirim surat kepada Mariamin untuk
segara manyusulnya ke Medan dan menjadi istrinya. Kabar itu juga ia sampaikan
kepada orang tuanya sendiri, dan menyuruh ayahnya untuk menjemput Mariamin
kemudian membawanya ke Medan. Ibu Aminu’ddin sangat senang dan menyetujui
rencana anaknya. Akan tetapi, Baginda Diatas tidak menyetujuinya. Oleh karena
itu, sepakatlah mereka untuk pergi ke
dukun, dan
menanyakan untung dan rezeky Aminu’ddin kelak apabila ia menikah dengan
Mariamin. Adapun kabar yang diberikan oleh dukun tersebut menyatakan bahwa
pernikahan Aminu’ddin dan Mariamin akan berakibat buruk bagi sang suami.
Alangkah sedih sedih hati ibu Aminu’ddin, tetapi Baginda Diatas malah
sebaliknya. Ia pun segera menjemput seorang puteri kepala kampung lain yang
cantik dan kaya.
Kemudian
tanpa sepengetahuan Aminu’ddin, Baginda Diatas membawa calon menantu pilihannya
itu hendak dijodohkan dengan Aminu’ddin di Medan. Adapun Aminu’ddin amat kecewa
setelah tahu bahwa gadis yang dibawa oleh ayahnya bukanlah Mariamin yang
menjadi pujaan hatinya selama ini. Akan tetapi, ia tidak mapu untuk menolak
keinginan ayahnya, serta adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat-nya.
Aminu’ddin kemudian mengirim surat kepada Mariamin tentang perkawinannya yang
tidak berdasarkan cinta. Dan kepada Mariamin, ia juga memohon maaf dan maminta
Mariamin agar berlaku sabar dalam menerima cobaan.
Mariamin
kemudian jatuh sakit karena cintanya terhalang. Suatu hari, Baginda Diatas
datang ke rumah Marianin untuk meminta maaf dan menyesali segala perbuatannya
setelah melihat sifat-sifat Mariamin yang baik.
Beberapa
bulan kemudian, Mariamin dikawinkan dengan seorang kerani yang belum
dikenalnya, bernama Kasibun. Ternyata kemudian ia ketahui bahwa suaminya itu
baru saja menceraikan istrinya di Medan untuk mengawini Mariamin. Setelah
menikah, Mariamin ikut tinggal di Medan bersama suaminya. Akan tetapi, Kasibun
ternyata memiliki suatu penyakit. Mariamin pun enggan untuk melayani suaminya
sebelum Kasibun berobat terlebih dahulu karena ia takut tertular.
Suatu
ketika, Aminu’ddin mengunjungi Mariamin di rumahnya. Pertemuan itu membuat
Mariamin pingsan sehingga menimbilkan kecurigaan dan rasa cemburu yang besar
dalam diri Kasibun. Kasibun kemudian menyiksanya tanpa belas kasihan. Akibat
siksaan itu, Mariamin mersasa tidak tahan hidup bersama suaminya. Ia kemudian
melapor kepada polisi dan mengadukan perkaranya.
Kasibun
pun kalah perkara. Dia diharuskan membayar denda sebesar dua puluh lima rupiah.
Kasibun juga mengaku bersalah dan harus merelakan Mariamin bercerai darinya.
Mariamin sangat sedih dan memutuskan untuk pulang ke rumah ibunyq di sipirok.
Badannya amatv kurus dan sakit-sakitan, sehingga akhirnya ia meninggal dunia
dengan amat sengsara
UNSUR-UNSUR YANG TERKANDUNG
DALAM NOVEL
A.Unsur Intrinsik
1. Tema
Cinta yang terhalang adat
2. Alur
Alur campuran
3. Latar/setting
No.
|
Waktu
|
Tempat
|
Suasana
|
1.
2.
3.
4.
|
Pagi ( hal : 20 )
Siang ( hal : 11)
Malam ( hal : 13 )
|
Tepi Sungai ( hal
: 25 )
Pesanggrahan ( hal
: 31 )
Sawah ( hal : 45 )
Rumah ( hal : 17 )
|
Menyedihkan ( hal : 51 )
Mengharukan ( hal : 71 )
Bahagia ( hal : 82 )
|
4. Tokoh :
1.
Aminu’ddin
2.
Marimin
3.
Nuria
4.
Sutanaringin
5.
Baginda Diatas
6.
Ibunda Aminu’ddin
7.
Marah Sait
5. Penokohan
Aminu’ddin : Baik
hati, pengibah, senang membantu, rajin, pandai. ( hal : 68 )
Marimin
: Baik hati, pemaaf, rajin,
setia, berbakti kepada orang tua, lemah lembut. ( hal : 65 )
Nuria : Sabar, bijaksana, sayang kepada keluarganya, baik,
lemah lembut. ( hal : 71 )
Sutan Baringin : Pemarah, penjudi, suka berbicara kasar, suka berperkara,
tidak peduli. ( hal : 88 )
Baginda Diatas : Sombong, mau menang
sendiri, baik hati, gengsi. ( hal : 69 )
Ibunda Aminu’ddin : Baik hati, sayang pada keluarganya, peduli pada penderitaan saudaranya. ( hal : 81 )
Marah Sait : Jahat, suka menghasut orang lain.
( hal : 92 )
Kasibun : Pemarah, pencemburu, suka
memaksakan kehendak, kasar. ( hal : 79 )
6.
Sudut pandang pengarang
Sudut
pandang orang ketiga(pengamat/penonton)
7.
Amanat
·
Sebagai anak yang berbakti, kita hendaknya
menuruti kemauan orang tua kita selama kemauan itu adalah wajar.
·
Hendaklah kita berpikir terlebih dahulu sebelum
bertindak, karena penyesalan datangnya belakangan.
·
Bagaimana pun besarnya cobaan dan derita yang
kita hadapi, janganlah kita lupa pada Allah SWT.
·
Janganlah mencintai seseorang hanya karena
harta, derajat dan kedudukan yang dimilikinya.
·
Anak yang sudah cukup umur hendaklah
disekolahkan atau diberi pendidikan.
·
Aturan-aturan dalam adat yang sudah tidak sesuai
dengan adat yang dimiliki oleh masyarakat sekarang ini, baiknya dihilangkan
daripada memberi kesulitan bagi seseorang. Seperti halnya dalam perjodohan.
B.Unsur Ekstrinsik
1.
Nilai moral
Aminu’ddin
adalah seorang anak yang rajin dan penurut terhadap kemauan orang tuanya.
( hal : 90 )
( hal : 90 )
Tali perkauman tidak akan putus meskipun itu terjalin
antara si Kaya dan si Miskin.
( hal : 105 )
( hal : 105 )
2.
Nilai agama
Nuria adalah seorang yang taat dan yakin kepada agama. (
hal : 121 )
Keyakinannya
kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang member kekuatan baginya
akan menerima nasibnya yang baik dan buruk. ( hal : 135 )
Kalau
sekiranya ia tiada menaruh kepercayaan yang kuat kepada Allah SWT, tentulah ia
akan melarat dan tentu iblis dapat mendayanya. ( hal : 110 )
3.
Nilai kebudayaan
Menurut
kebiasaan orang Batak yang mendiami Tapanuli, ada dua nama yang dipakai oleh
masing-masing pria. Satu nama diberikan sebelum kawin, dan satu nama setelah
kawin yang disebut dengan gelar. ( hal : 145 )
Bagi
orang Tapanuli, sebelum mereka menikahkan anaknya, terlebih dahulu mereka pergi
ke dukun untuk menanyakan untung dan rugi daripada perkawinan anak mereka
kelak. ( hal : 133 )
Dalam
masyarakat Tapanuli, terdapat larangan untuk kawin dengan orang sesuku. Mereka
tidak boleh ambil-mengambil dalam perkawinan, karena dilarang keras oleh adat.
( hal : 129 )
Apabila
seorang laki-laki hendak menikahi seorang wanita, maka orang tuanya harus
menjemput si gadis kemudian dibawa ke rumahnya. ( hal : 111 )
Menurut
adat orang Batak, orang yang meminta maaf akan kesalahannya, harus harus
membawa nasi ke rumah orang tempat ia meminta maaf itu, supaya langkahnya
berat. Nasi itu biasanya dibungkus dengan daun pisang sehingga disebut dengan
nasi bungkus. ( hal : 139 )
4.
Nilai sosial
Kalau
kita dalam kekayaan, banyaklah kaum dan sahabat. Bila kita jatuh miskin,
seorang pun tak ada lagi yang rapat, sedang kaum yang karib itu menjauhkan
dirinya.( hal :
117 )
Untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya, Nuria mengumpulkan kaum kelargnya serta
para tetua di kampungnya untuk menasihati suaminya. ( hal : 143 )
5.
Nilai pendidikan
Setelah Mariamin berumur tujuh tahun, ia pun dimasukkan
orang tuanya ke sekolah.
( hal : 135 )
( hal : 135 )
Meskipun
ibu bapaknya orang kampung saja, tahu jugalah mereka itu, bahwa anak-anak
perempuan pun harus juga disekolahkan. ( hal : 126 )
6.
Latar belakang pengarang
Merari Siregar (1896-1940), dilahirkan di Sipirok, Sumatera
Utara, adalah seorang sastrawan Indonesia yang berasal dari Angkatan Balai Pustaka.
Setelah meraih ijazah Handelscorrespondent Bond A di
Jakarta, ia bekerja sebagai guru bantu di Medan, kemudian bekerja di Rumah
Sakit Umum Jakarta, dan terakhir di Opium & Zoutregie Kalianget, Madura.
Selain Azab dan Sengasara, yang merupakan tonggak kesusastraan Indonesia, ia
juga menulis cerita si Jamin dan si Johan yang merupakan saduran karya Jus vVan
Maurik (1918).
7.
Zaman ketika karya sastra Azab dan Sengsara dibuat.
Roman Azab dan sengsara disusun pada tahun 1920 dan cetakan
pertama pada tahun 1927, dimana pada waktu itu bangsa Indonesia tengah berjuang
untuk merebut kemerdekaannya dari tangan penjajahan Bangsa Jepang. Meskipun
begitu, jalan cerita di dalamnya tidak menyinggung masalah peperangan yang
terjadi pada waktu roman ini dibuat.
Akan tetapi, isinya lebih banyak membahas tentenag adat
istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Tapanuli, Sumatera Utara pada masa itu.
Pendahuluan
Budi
luhur dan ketabahan hati merupakan rangkaian sifat yang sangat terpuji. Apabila
hal tersebut telah terpatri dalam diri kita, tentu takdir tuhan akan diterima
dengan penuh keikhlasan.
Demikian
sifat gadis tapanuli yang mengaami bermacam-macam cobaan hidup, sebagai yang
dilukiskan dalam buku ini. Kisah sedih semula dengan kematian ayahnya. Disaat
itu kebahagiaannya, sebagai gadis remaja, terenggut secara tiba-tiba. Kemudian,
disusul dengan kepergian sang kekasih ke kota Medan, hingga hancurlah segala
cita-cita, yang telah terbina bersama sejak lama.
Cobaan
hidup, yang beruntun datang menimpa, membuat gadis itu dewasa dalam bertindak.
Ia curahkan seluruh tenaga, membantu ibunya mencari nafkah unuk menutup
kebutuhan hidup sehari-hari. Didikan yang ditanamkan ibunya sejak ia masih
keil, ternyata memegang peranan utama dalam hal ini. Ia mampu menyesuaikan diri
dalam suasana dan keadaan di sekitarnya.
Buku
ini mengandung tuntunan yang baik dan berguna bagi remaja, yang biasanya
gampang berputus asa jika tengah menghadapi suatu kegagalan. Karena pada
umumnya mereka kurang menyadari bahwa belum berhasilnya sseorang dalam mencapi
cita-cita itu sebenarnya bahkan batu ujian dan cambuk untuk lebih berhasil
meraihnya.
Resensi
A.
Judul Resensi
Cinta yang
terhalang adat
B.
Identitas Buku
Judul
Resensi : Cinta
Yang Terhalang Adat
Judul
Buku : Azab dan Sengsara
Pengarang
: Merari Siregar
Penerbit
: Balai Pustaka, terbitan
XVII, 2000
Tahun
Terbit : 1920
Tebal Buku
: 163
Halaman
Harga buku : Rp 37.000,00
Jumlah
Halaman : 163
C.
Pendahuluan
Budi
luhur dan ketabahan hati merupakan rangkaian sifat yang sangat terpuji. Apabila
hal tersebut telah terpatri dalam diri kita, tentu takdir tuhan akan diterima
dengan penuh keikhlasan.
Demikian sifat gadis tapanuli
yang mengaami bermacam-macam cobaan hidup, sebagai yang dilukiskan dalam buku
ini. Kisah sedih semula dengan kematian ayahnya. Disaat itu kebahagiaannya,
sebagai gadis remaja, terenggut secara tiba-tiba. Kemudian, disusul dengan
kepergian sang kekasih ke kota Medan, hingga hancurlah segala cita-cita, yang
telah terbina bersama sejak lama.
Cobaan hidup, yang beruntun
datang menimpa, membuat gadis itu dewasa dalam bertindak. Ia curahkan seluruh
tenaga, membantu ibunya mencari nafkah unuk menutup kebutuhan hidup
sehari-hari. Didikan yang ditanamkan ibunya sejak ia masih keil, ternyata
memegang peranan utama dalam hal ini. Ia mampu menyesuaikan diri dalam suasana
dan keadaan di sekitarnya.
Buku ini mengandung tuntunan
yang baik dan berguna bagi remaja, yang biasanya gampang berputus asa jika
tengah menghadapi suatu kegagalan. Karena pada umumnya mereka kurang menyadari
bahwa belum berhasilnya sseorang dalam mencapi cita-cita itu sebenarnya bahkan
batu ujian dan cambuk untuk lebih berhasil meraihnya.
D. Garis Besar
Karena pergaulan mereka sejak kecil dan hubungan saudara
sepupu, terjadilah hubungan cinta antara Mariamin dan Aminu’ddin. Ibu Mariamin
menyetujui hubungan itu karena Aminu’ddin adalah seorang anak yang baik
budinya, lagi pula Nuria ingin agar puterinya dapat hidup berbahagia dan tidak
selalu menderita oleh kemiskinan mereka.
Orang tua Aminu’ddin adalah seorang kepala kampong,
bangsawan kaya dan disegani oleh bawahannya karena sifat-sifatnya yang mulia
serta kerajinan kerjanya. Ayah Aminu’ddin bernama Baginda Diatas.Sifatnya
munurun kepada anaknya. Sebaliknya, keluarga Mariamin adalah keluarga miskin
yang disebabkan oleh tingkah laku ayahnya almarhum yang suka
berjudi,pemarah,mau menang sendiri serta suka berbicara kasar. Karena sifat
ayah Mariamin yang suka berperkara degan orang lain,akhirnya keluarga Mariamin
jatuh miskin. Hingga akhir hayatnya, Tohir(Sutan Baringin) engalami nasib
sengsara bersama istrinya, Nuria. Istri Baginda Diatas adalah adik kandung
Sutan Baringin.
Hubungan cinta antara Mariamin dan Aminu’ddin semakin
bersemi ketika suatu hari Mariamin tergelincir dari sebuah jemabatan bambu.
Dengan sigap, Aminu’ddin terjun ke sungai untuk menyelamatkan jiwa Mariamin.
Mariamin terselamatkan, dan merasa amat berhutaang budi pada sepupunya itu.
E. Kelebihan
- Sebagaimana pengertian dari novel adat, novel Azab dan Sengsara benar-benar menceritakan tentang adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Tapanuli.
- Di dalamnya terkandung berbagai tuntunan yang baik bagi para remaja yang biasanya berputus asa jika tengah menghadapi suatu kegagalan.
- Pegarang menggunakan istilah-istilah sehari-hari yang dipakai oleh masyarakat Tapanuli, sehingga pembaca dapat mengetahui bahasa di daerah Tapanuli.
- Pengarang mencantumkan pengertian dari istilah yang digunakan, sehingga pembaca dapat lebih mengerti.
- Pengarang menggunakan ungkapan yang sesuai dengan isi cerita,seperti jantung hati, sehingga menambah nilai kesusastraan dalam cerita.
F. Kekurangan
- Terdapat penulisan kata-kata yang tidak baku, misalnya:
Merengkah : merekah
Laki :
suami
Bini :
istri
Pujuk :
buju
2. Dalam novel Azab dan Sengsara, terdapat gaya penceritaan yang terlalu bertele-tele,
bahkan seringkali melenceng dari pokok pembahasan yang sedang diceritakan.
3. Terdapat penulisan kalimat yang strukturnya tidak baku,
2. Dalam novel Azab dan Sengsara, terdapat gaya penceritaan yang terlalu bertele-tele,
bahkan seringkali melenceng dari pokok pembahasan yang sedang diceritakan.
3. Terdapat penulisan kalimat yang strukturnya tidak baku,
Seperti:Baiklah anakku dahulu makan
G. Kesimpulan
Buku
ini sangat menarik untuk dibaca karena didalamnya terdapat nilai-nilai adat
yang ada di daerah Tapanuli, terdapat tuntunan yang baik untuk remaja, dan juga
terdapat motivasi bagi remaja agar tidak putus asa daam menghadapi masalah.
Jadi untuk remaja sebaiknya membaca novel ini karena bermanfaat bagi kita
semua.
Langganan:
Postingan (Atom)